PEREKONOMIAN INDONESIA
TUGAS SOFTSKILL 2
NAMA
: MUHAMMAD ANDHIKA PRATAMA
KELAS
:1EB14
NPM
: 24215501
DOSEN PEMBIMBING
: SULASTRISIAPKAH INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA?
Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara yang kaya akan sumber
daya alam serta jumlah penduduk terbanyak. Walaupun demikian, jika dibandingkan
negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia masih kalah dalam tingkat produktivitas
kerjanya. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya jumlah pengangguran, tingkat
ekonomi yang tidak stabil, serta beragam masalah lainnya yang cukup
memprihatinkan.
Seiring berkembangnya zaman,
persaingan tenaga kerja juga semakin ketat dan tinggi menjelang berlakunya
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa disingkat MEA. Hal ini tentunya
membuat persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat baik dari
Indonesia maupun negara ASEAN lainnya, Namun, melihat kondisi Indonesia saat
ini, apakah Indonesia siap dalam menghadapi persaingan dalam MEA?
Sebelumnya, kita harus tahu apakah
itu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan apa fungsinya bagi negara kita? Berikut
penjelasannya.
1.
Apa yang dimaksud dengan Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA)?
MEA adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara
ASEAN yang bertujuan untuk meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan
kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan
investasi.
Hal ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa
menyaingi beberapa negara seperti RRC dan India untuk menarik investasi asing.
Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual
barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara
sehingga kompetisi akan semakin ketat.
2. Apakah
MEA memberikan peluang untuk Indonesia?
Bagi Indonesia, keberadaan MEA menjadi babak awal untuk
mengembangkan berbagai kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam
perkembangan pasar bebas.
MEA menjadi dua sisi mata uang bagi Indonesia: satu sisi
menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas produk
dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan terbuka.
Namun, di sisi lain dapat menjadi boomerang untuk Indonesia apabila Indonesia
tidak dapat memanfaatkannya dengan baik.
MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan
perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut
akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP
Indonesia.
Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim
yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus
pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja,
pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah
kepada pasar dunia.
3. Apakah
Hambatan Indonesia dalam menghadapi MEA?
Dalam menghadapi MEA jika dibandingkan dengan negara ASEAN
lainnya, Indonesia masih kurang dalam segi persaingan. Hal ini dapat kita
ketahui dari beberapa masalah dasar di Indonesia yang harus dihadapi baik dari
pemerintah maupun masyarakat Indonesia itu sendiri, diantaranya:
2. Rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kesempatan kerja
3. Pekerja Indonesia didominasi oleh pekerja tidak terdidik sehingga produktivitas mereka rendah
4. Meningkatnya pengangguran tenaga kerja terdidik, akibat tidak sesuainya lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar;
5. Timpangnya produktivitas tenaga kerja antar sektor ekonomi;
6. Sektor informal mendominasi lapangan pekerjaan, dimana sektor ini belum mendapat perhatian optimal dari pemerintah;
7. Pengangguran di Indonesia merupakan pengangguran tertinggi dari 10 negara ASEAN, termasuk ketidaksiapan tenaga kerja terampil;
8. Tuntutan pekerja akan upah minimum, tenaga kontrak, dan jaminan sosial ketenagakerjaan;
9. Masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang banyak tersebar di luar negeri; Dan
10. Ada 40 juta pengangguran di Indonesia. Terjadi pada lulusan yang tidak bisa bersaing didunia kerja.
Dari
ke-10 hal tersebut, bisa kita simpulkan bahwa Indonesia dari segi persiapannya
masih kurang, dikarenakan beberapa masyarakat masih tergolong rendah baik itu
dari status sosialnya, pendidikannya, ataupun kemampuannya. Hal ini tentunya
membuat negara kita mengalami ketidakstabilan dalam produktivitas kerja.
Tentunya hal ini harus kita hadapi agar keberadaan MEA di Indonesia dapat
dinilai dengan baik oleh negara ASEAN lainnya.
Bagaimana
cara meningkatkannya? Pertama, dengan memberikan pendidikan atau keterampilan
yang sesuai untuk masyarakat Indonesia, keterampilan itu dapat berupa
keterampilan kerja, keterampilan berbahasa, keterampilan pengetahuan, dan
lain-lain. Kedua, adanya komunikasi atau interaksi antara pemerintah dengan
masyarakat, sehingga suatu kebijakan atau masalah dapat diselesaikan dengan
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar