Jumat, 18 Maret 2016

Siapkah Indonesia Menghadapi MEA?




PEREKONOMIAN INDONESIA

 TUGAS SOFTSKILL 2



NAMA                             : MUHAMMAD ANDHIKA PRATAMA

KELAS                             :1EB14

NPM                                 : 24215501
DOSEN PEMBIMBING : SULASTRI


SIAPKAH INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA?


Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya alam serta jumlah penduduk terbanyak. Walaupun demikian, jika dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia masih kalah dalam tingkat produktivitas kerjanya. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya jumlah pengangguran, tingkat ekonomi yang tidak stabil, serta beragam masalah lainnya yang cukup memprihatinkan.
Seiring berkembangnya zaman, persaingan tenaga kerja juga semakin ketat dan tinggi menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa disingkat MEA. Hal ini tentunya membuat persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat baik dari Indonesia maupun negara ASEAN lainnya, Namun, melihat kondisi Indonesia saat ini, apakah Indonesia siap dalam menghadapi persaingan dalam MEA?
Sebelumnya, kita harus tahu apakah itu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan apa fungsinya bagi negara kita? Berikut penjelasannya.

1.       Apa yang dimaksud dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)?
MEA adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi.
Hal ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi beberapa negara seperti RRC dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

2.      Apakah MEA memberikan peluang untuk Indonesia?
Bagi Indonesia, keberadaan MEA menjadi babak awal untuk mengembangkan berbagai kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam perkembangan pasar bebas.
MEA menjadi dua sisi mata uang bagi Indonesia: satu sisi menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan terbuka. Namun, di sisi lain dapat menjadi boomerang untuk Indonesia apabila Indonesia tidak dapat memanfaatkannya dengan baik.
MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia.
Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.

3.      Apakah Hambatan Indonesia dalam menghadapi MEA?


Dalam menghadapi MEA jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, Indonesia masih kurang dalam segi persaingan. Hal ini dapat kita ketahui dari beberapa masalah dasar di Indonesia yang harus dihadapi baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia itu sendiri, diantaranya:

1. Jumlah pengangguran yang tinggi

2. Rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kesempatan kerja

3. Pekerja Indonesia didominasi oleh pekerja tidak terdidik sehingga produktivitas mereka rendah

4. Meningkatnya pengangguran tenaga kerja terdidik, akibat tidak sesuainya lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar;

5. Timpangnya produktivitas tenaga kerja antar sektor ekonomi;

6. Sektor informal mendominasi lapangan pekerjaan, dimana sektor ini belum mendapat perhatian optimal dari pemerintah;

7. Pengangguran di Indonesia merupakan pengangguran tertinggi dari 10 negara ASEAN, termasuk ketidaksiapan tenaga kerja terampil;

8. Tuntutan pekerja akan upah minimum, tenaga kontrak, dan jaminan sosial ketenagakerjaan;

9. Masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang banyak tersebar di luar negeri; Dan

10. Ada 40 juta pengangguran di Indonesia. Terjadi pada lulusan yang tidak bisa bersaing didunia kerja.   

            
    Dari ke-10 hal tersebut, bisa kita simpulkan bahwa Indonesia dari segi persiapannya masih kurang, dikarenakan beberapa masyarakat masih tergolong rendah baik itu dari status sosialnya, pendidikannya, ataupun kemampuannya. Hal ini tentunya membuat negara kita mengalami ketidakstabilan dalam produktivitas kerja. Tentunya hal ini harus kita hadapi agar keberadaan MEA di Indonesia dapat dinilai dengan baik oleh negara ASEAN lainnya.
    Bagaimana cara meningkatkannya? Pertama, dengan memberikan pendidikan atau keterampilan yang sesuai untuk masyarakat Indonesia, keterampilan itu dapat berupa keterampilan kerja, keterampilan berbahasa, keterampilan pengetahuan, dan lain-lain. Kedua, adanya komunikasi atau interaksi antara pemerintah dengan masyarakat, sehingga suatu kebijakan atau masalah dapat diselesaikan dengan baik.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar