PEREKONOMIAN INDONESIA
TUGAS SOFTSKILL 1
NAMA
: MUHAMMAD ANDHIKA PRATAMA
KELAS
:1EB14
NPM
: 24215501
DOSEN PEMBIMBING
: SULASTRI
Masih Relevankah Sistem Ekonomi Pancasila Saat Ini?
Indonesia
bisa dikatakan sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang cukup
melimpah. Namun perlu kita pahami lebih, apakah hal tersebut mendukung keadaan
ekonomi negara kita saat ini? Tentunya
hal ini perlu kita sadari, karena sistem ekonomi sangatlah mempengaruhi tingkat
kesejahteraan masyarakat. Apabila diabaikan, pastinya negara kita mengalami
krisis ekonomi.
Berbicara
mengenai sistem ekonomi, Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sistem
ekonomi. Menurut sejarah, setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945,
keadaan ekonomi Indonesia sangatlah buruk dan mengalami stagplasi. Tahun
1945-1946 Indonesia menerapkan sistem ekonomi liberal di mana seluruh kegiatan
ekonomi diserahkan ekonomi diserahkan kepada masyarakat.
Namun,
karena pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, sistem
ekonomi di Indonesia berubah menjadi sistem ekonomi sosialis.
Kemudian,
pada masa Orde Baru, sistem ekonomi diubah kembali menjadi sistem demokrasi
ekonomi. Sayangnya, sistem ekonomi ini hanya bertahan hingga masa reformasi,
dan digantikan oleh sistem ekonomi yang saat ini kita gunakan, yaitu sistem
ekonomi Pancasila.
Namun,
apa itu Sistem Ekonomi Pancasila? Dan seberapa pentingkah sistem ekonomi
tersebut bagi negara kita?
Sistem
Ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari
nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang
ada di dalam sistem ekonomi ini diantaranya berkaitan dengan prinsip
kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam
ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Seperti
namanya, sistem ekonomi Pancasila ini sangatlah berhubungan erat dengan isi
dari Pancasila, yang berisi:
1.
Ketuhanan
yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab
3.
Persatuan
Indonesia
4.
Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5.
Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Lalu,
seperti apa ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila yang telah dianut oleh Indonesia
saat ini? Berikut penjelasannya
- Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
- Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.
- Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
- Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.
Jika
kita lihat secara sekilas, terlihat sistem ekonomi Pancasila sangatlah sesuai
dengan keadaan ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini. Pertanyaannya,
apakah sesuai atau relevankah sistem ekonomi Pancasila saat ini?
Meskipun
terlihat relevan dalam peraturan atau prosedurnya, sayangnya penerapan ini
kurang diterima baik itu dari pemerintah ataupun masyarakat Indonesia. Mengapa
demikian? Hal ini dapat kita lihat dari isi Pancasila terlebih dahulu.
Pada
sila ke-2 disebutkan “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, seiring berkembangnya
zaman, banyak manusia yang kurang bahkan tidak memperlihatkan etikanya atau
tanggung jawabnya. Hal ini dapat kita lihat dari maraknya KKN (Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme) di Indonesia, terutama di kalangan pejabat di mana mereka
mengambil hak milik rakyat dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Apakah
itu yang dinamakan kemanusiaan yang adil dan beradab? Tentu saja tidak
Kemudian,
hal tersebut juga berhubungan dengan sila ke-5 yang berisi “Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, sama halnya dengan sila ke-2, keadilan di
Indonesia sangatlah memprihatinkan di mana yang benar dinilai salah, dan yang
salah dinilai benar. Begitu juga dengan rakyat menengah ke atas diberi
fasilitas yang mewah dan lengkap, sedangkan rakyat menengah ke bawah diberi
fasilitas yang kurang memadai dan terkesan mengkhawatirkan.
Namun,
apakah ini ada eratnya dengan sistem ekonomi Pancasila? Tentu saja ada! Hal ini
dapat kita lihat dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Jika tingkat kemiskinan
semakin bertambah, maka jumlah pengangguran akan bertambah dan tingkat
produktivitas kerja akan menurun, dan akibatnya terjadi ketimpangan pertumbuhan
ekonomi. Tentunya hal ini akan berakibat buruk terhadap keadaan ekonomi di
Indonesia.
Lalu
adakah cara kita untuk menanggulangi terpuruknya sistem ekonomi Pancasila?
Pastinya ada, di antaranya sebagai berikut:
·
Menciptakan
lapangan kerja, sehingga mengurangi jumlah pengangguran
·
Pemerataan
sosial, di mana baik rakyat golongan ke atas ataupun ke bawah mendapat
perlakuan yang adil atau setara
·
Hindari
KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) karena akan merugikan perekonomian negara
·
Menerapkan
isi Pancasila dengan melakukan kegiatan-kegiatan kecil seperti
bergotong-royong, bersedekah, dan lain-lain.
Kesimpulannya,
meskipun sistem ekonomi Pancasila saat ini tidak relevan dengan keadaan ekonomi
saat ini, namun apabila ada keinginan untuk berubah atau menghilangkan penyakit
politik ataupun ketidakstabilan ekonomi yang terjadi, maka ada kemungkinan kita dapat mendapatkan
kembali kebaikan dari sistem ekonomi Pancasila. Dengan adanya hubungan baik
antara pemerintah maupun masyarakat, maka tidak mustahil negara kita akan terus
berkembang pesat, bahkan mengalahkan negara maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar