Sabtu, 09 April 2016

Sektor Pertanian

PEREKONOMIAN INDONESIA

 TUGAS SOFTSKILL 3





NAMA                              : MUHAMMAD ANDHIKA PRATAMA

KELAS                              :1EB14

NPM                                  : 24215501
DOSEN PEMBIMBING : SULASTRI



SEKTOR PERTANIAN



            Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, dan salah satu penghasilan terbesarnya berasal dari hasil pertaniannya. Pertanian adalah salah satu aktivitas yang dilakukan baik itu oleh seseorang atau sekelompok orang berupa menghasilkan pangan untuk kehidupan bersama (baik itu sendiri, masyarakat, ataupun negara). Di Indonesia, banyak hasil pertanian yang dapat dihasilkan karena negara ini terletak di daerah yang beriklim tropis. Meskipun demikian. apakah dengan hal tersebut, apakah dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia saat ini? Sebelumnya, kita akan mengetahui lebih jelas mengenai sektor pertanian di Indonesia.


A.                SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Pertanian sendiri merupakan salah satu hasil terbesar di Indonesia yang mempengaruhi kelangsungan hidup masyarakatnya, serta sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Pertanian sendiri dapat dibagi menjadi beberapa sektor diantaranya seperti peternakan, kehutanan, perikanan, perkebunan, dan lain-lain. Dan tentunya setiap sektor sama pentingnya bagi perekonomian Indonesia.
Baik atau buruknya sektor pertanian di Indonesia tergantung dari sumber daya alam serta sumber daya manusianya. Apabila kedua tersebut saling terikat, maka akan mempengaruhi hasil pertaniannya, begitu pula sebaliknya. Namun di Indonesia, sumber daya alam yang dimiliki cukup melimpah tetapi sumber daya manusianya kurang, sehingga terkadang hasil pertanian yang didapatkan bisa baik ataupun buruk, tergantung alam dan kemampuan manusia itu sendiri.

B.                 NILAI TUKAR PETANI
Nilai tukar petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani. Pengumpulan data dan perhitungan NTP di Indonesia dilakukan oleh Biro Pusat Statistik. Dalam NTP dibagi menjadi 2, diantaranya:
·         Indeks harga yang diterima petani (IT) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Dari nilai IT, dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.
·         Indeks harga yang dibayar petani (IB) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. Dari IB, dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat di pedesaan, serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan IB juga dapat menggambarkan perkembangan inflasi di pedesaan.
Secara umum NTP menghasilkan 3 pengertian :
  • NTP > 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu meningkat dibandingkan NTP pada tahun dasar (surplus)
  • NTP = 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu sama dengan NTP pada tahun dasar (impas).
  • NTP < 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu menurun dibandingkan NTP pada tahun dasar  (defisit)
C.                 INVESTASI DI SEKTOR PERTANIAN
Investasi di sektor pertanian tergantung dari bagaimana laju output serta seberapa besar tingkat daya saing global komoditi pertanian.
Dalam pertanian, investasi dibagi menjadi dua cara, yaitu:
·         Investasi langsung dengan membeli perlengkapan untuk bertani, misalnya pupuk, mesin tani, dan lain-lain.
·         Investasi tidak langsung dengan melakukan penelitian dan pengembangan pada suatu objek pertanian.
D.                KETERKAITAN PERTANIAN DENGAN INDUSTRI MANUFAKTUR
Pertanian sangatlah berkaitan erat dengan industri manufaktur, karena dengan adanya industri manufaktur yang mengaplikasikan mesin, peralatan, dan tenaga kerja yang tentunya dapat digunakan dalam kegiatan pertanian. Namun, apakah di Indonesia sudah diterapkan hubungan tersebut? Sebelumnya, kita akan tahu lebih dampaknya apabila industri manufaktur tidak digunakan pada pertanian.
Salah satu penyebab krisis ekonomi disebabkan kesalahan industrialisasi yang tidak berbasis pertanian. Hal ini terlihat dari lajur pertumbuhan sektor pertanian yang bertambah walaupun kecil, sedangkan manufaktur kurang. Negara lain seperti Jepang, Taiwan, dan beberapa negara di Eropa dalam memajukan industri diawali dengan revolusi sektor pertanian.
Alasan mengapa sektor pertanian harus kuat dalam proses industrialisasi adalah sebagai berikut:
·      Sektor pertanian kuat >> pangan terjamin >> tidak ada kelaparan/busung lapar >> kondisi sosial & politik stabil
·      Sudut Permintaan >> Sektor pertanian kuat >> pendapatan riil perkapita naik >> permintaan oleh petani terhadap produk industri manufaktur naik berarti industri manufaktur berkembang & output industri menjadi input sektor pertanian
·      Sudut Penawaran >> permintaan produk pertanian sbg bahan baku oleh industri manufaktur.
·      Kelebihan output siktor pertanian digunakan sebagai sb investasi sektor industri manufaktur seperti industri kecil di pedesaan.
Kenyataan di Indonesia keterkaitan produksi sektor pertanian dam industri manufaktur sangat lemah dan kedua sektor tersebut sangat bergantung kepada barang impor.
 



REFERENSI:
  •  https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar_petani
  •  http://kuswanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1989/6-PERKEMBANGAN%2BSEKTOR%2BPERTANIAN.doc


Tidak ada komentar:

Posting Komentar