PEREKONOMIAN INDONESIA
TUGAS SOFTSKILL 3
NAMA
: MUHAMMAD ANDHIKA PRATAMA
KELAS
:1EB14
NPM
: 24215501
DOSEN PEMBIMBING
: SULASTRI
SEKTOR PERTANIAN
Indonesia merupakan negara agraris
yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, dan salah satu penghasilan
terbesarnya berasal dari hasil pertaniannya. Pertanian adalah salah satu
aktivitas yang dilakukan baik itu oleh seseorang atau sekelompok orang berupa
menghasilkan pangan untuk kehidupan bersama (baik itu sendiri, masyarakat,
ataupun negara). Di Indonesia, banyak hasil pertanian yang dapat dihasilkan
karena negara ini terletak di daerah yang beriklim tropis. Meskipun demikian.
apakah dengan hal tersebut, apakah dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia
saat ini? Sebelumnya, kita akan mengetahui lebih jelas mengenai sektor
pertanian di Indonesia.
A.
SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Pertanian
sendiri merupakan salah satu hasil terbesar di Indonesia yang mempengaruhi
kelangsungan hidup masyarakatnya, serta sangat mempengaruhi perekonomian di
Indonesia.
Pertanian sendiri dapat dibagi menjadi beberapa sektor diantaranya seperti
peternakan, kehutanan, perikanan, perkebunan, dan lain-lain. Dan tentunya
setiap sektor sama pentingnya bagi perekonomian Indonesia.
Baik
atau buruknya sektor pertanian di Indonesia tergantung dari sumber daya alam
serta sumber daya manusianya. Apabila kedua tersebut saling terikat, maka akan
mempengaruhi hasil pertaniannya, begitu pula sebaliknya. Namun di Indonesia,
sumber daya alam yang dimiliki cukup melimpah tetapi sumber daya manusianya
kurang, sehingga terkadang hasil pertanian yang didapatkan bisa baik ataupun
buruk, tergantung alam dan kemampuan manusia itu sendiri.
B.
NILAI TUKAR PETANI
Nilai tukar petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang
diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam
persentase. Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan
tingkat kesejahteraan petani. Pengumpulan data dan perhitungan NTP di Indonesia dilakukan oleh Biro Pusat Statistik.
Dalam NTP dibagi menjadi 2, diantaranya:
·
Indeks harga yang diterima petani (IT)
adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil
produksi petani. Dari nilai IT, dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang
yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalam
penghitungan pendapatan sektor pertanian.
·
Indeks harga yang dibayar petani (IB)
adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga
petani, baik kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk
proses produksi pertanian. Dari IB, dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang
yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat di
pedesaan, serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil
pertanian. Perkembangan IB juga dapat menggambarkan perkembangan inflasi di
pedesaan.
Secara
umum NTP menghasilkan 3 pengertian :
- NTP > 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu meningkat dibandingkan NTP pada tahun dasar (surplus)
- NTP = 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu sama dengan NTP pada tahun dasar (impas).
- NTP < 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu menurun dibandingkan NTP pada tahun dasar (defisit)
C.
INVESTASI DI SEKTOR PERTANIAN
Investasi di sektor pertanian
tergantung dari bagaimana laju output serta seberapa besar tingkat daya saing
global komoditi pertanian.
Dalam
pertanian, investasi dibagi menjadi dua cara, yaitu:
·
Investasi langsung dengan membeli perlengkapan
untuk bertani, misalnya pupuk, mesin tani, dan lain-lain.
·
Investasi tidak langsung dengan melakukan
penelitian dan pengembangan pada suatu objek pertanian.
D.
KETERKAITAN PERTANIAN DENGAN INDUSTRI
MANUFAKTUR
Pertanian sangatlah berkaitan erat dengan industri
manufaktur, karena dengan adanya industri manufaktur yang mengaplikasikan
mesin, peralatan, dan tenaga kerja yang tentunya dapat digunakan dalam kegiatan
pertanian. Namun, apakah di Indonesia sudah diterapkan hubungan tersebut?
Sebelumnya, kita akan tahu lebih dampaknya apabila industri manufaktur tidak
digunakan pada pertanian.
Salah satu penyebab krisis ekonomi disebabkan kesalahan
industrialisasi yang tidak berbasis pertanian. Hal ini terlihat dari lajur pertumbuhan
sektor pertanian yang bertambah walaupun kecil, sedangkan manufaktur kurang.
Negara lain seperti Jepang, Taiwan, dan beberapa negara di Eropa dalam
memajukan industri diawali dengan revolusi sektor pertanian.
Alasan mengapa sektor pertanian harus kuat dalam proses industrialisasi
adalah sebagai berikut:
·
Sektor pertanian kuat >> pangan terjamin >> tidak ada
kelaparan/busung lapar >> kondisi sosial
& politik stabil
·
Sudut Permintaan >> Sektor pertanian kuat >> pendapatan riil
perkapita naik >> permintaan oleh
petani terhadap produk industri manufaktur naik berarti industri manufaktur
berkembang & output industri menjadi input sektor pertanian
·
Sudut Penawaran >> permintaan produk pertanian sbg bahan baku oleh
industri manufaktur.
·
Kelebihan output siktor pertanian digunakan sebagai sb
investasi sektor industri manufaktur seperti industri kecil di pedesaan.
Kenyataan di Indonesia keterkaitan produksi sektor pertanian dam industri manufaktur
sangat lemah dan kedua sektor tersebut sangat bergantung kepada barang impor.
REFERENSI:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar_petani
- http://kuswanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1989/6-PERKEMBANGAN%2BSEKTOR%2BPERTANIAN.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar