PEREKONOMIAN INDONESIA
TUGAS SOFTSKILL 4
NAMA
: MUHAMMAD ANDHIKA PRATAMA
KELAS
:1EB14
NPM
: 24215501
DOSEN PEMBIMBING
: SULASTRI
INDUSTRIALISASI
Industri saat ini telah menjadi salah satu pengaruh yang cukup besar bagi
perekonomian, salah satunya di Indonesia. Dengan adanya industri, baik itu dari
dalam maupun luar negeri dapat membantu menstabilkan tingkat ekonomi, oleh
sebab itu banyak negara yang melakukan industrialisasi. Namun, seperti apa itu
industrialisasi? Berikut penjelasannya.
A.
KONSEP DAN TUJUAN INDUSTRIALISASI
Awal konsep industrialisasi adalah
sebagai berikut:
·
Berasal dari revolusi industri abad 18 di
Inggris, dan pada saat itu ditemukan sebuah metode baru dalam pemintaian dan
penemuan kapas yang menciptakan spesialisasi produksi dan peningkatan faktor
produksi.
·
Terjadilah penemuan baru pengolahan besi dan
mesin uap sehingga mendorong inovasi.
·
Setelah Perang Dunia II muncullah
teknologi-teknologi baru diantaranya listrik, telekomunikasi, elektronik,
barang sintetis, motor, dan lain-lain.
·
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya Perubahan
Pola dan Volume Perdagangan Dunia dan Proses Industrialisasi Dunia
Industrialisasi adalah suatu proses interaksi antara perkembangan
teknologi, inovasi, spesialisasi, dan perdagangan dunia untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat dengan mendorong perubahan struktur ekonomi
B.
FAKTOR PENDORONG INDUSTRIALISASI
Faktor pendorong industrialisasi adalah
sebagai berikut:
1.
Kemampuan teknologi dan inovasi
2.
Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
3.
Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri
4.
Besar pangsa pasar dalam negeri yang ditentukan oleh
tingkat pendapatan dan jumlah penduduk
5.
Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan
industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan dan
intensif yang diberikan
6.
Keberadaan Sumber Daya Alam (SDA)
7.
Kebijakan atau strategi pemerintah
C.
PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR NASIONAL
Perusahaan merupakan penopang utama dalam perkembangan industri di suatu
negara. Perkembangan industri juga dapat melihat perkembangan industri secara
nasional di negara itu baik dari aspek kualitas produk yang dihasilkannya
maupun kinerja industri secara keseluruhan.
Sejak krisis ekonomi dunia yang terjadi pada tahun 1998,
perkembangan industri nasional belum memperlihatkan sebuah perkembangan yang
baik. Bahkan perkembangan industri nasional khususnya di bidang manufaktor
terus menurun.
Sebuah hasil riset yang dilakukan pada tahun 2006 oleh sebuah
lembaga internasional menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan terbawah.
Riset yang meneliti aspek daya saing produk industri manufaktur Indonesia di
pasar global menempatkan Indonesia di posisi yang sangat rendah.
Industri manufaktur masa depan adalah industri-industri yang mempunyai
daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya pada besarnya potensi Indonesia
(comparative advantage), seperti luas bentang wilayah, jumlah penduduk, atau
hasil sumber daya alam, tetapi juga dari kemampuan atau daya kreasi dan
keterampilan serta profesionalisme sumber daya manusia Indonesia (competitive
advantage)
Industri sendiri diklarifikasikan menjadi tiga macam,
diantaranya sebagai berikut:
·
Industri primer/hulu, yaitu mengolah output dari
sektor pertambangan (bahan mentah) menjadi bahan baku siap pakai untuk
kebutuhan produksi pada tahap selanjutnya.
·
Industri sekunder/manufaktur, yaitu mencakup
industri pembuat modal (mesin), barang setengah jadi dan alat produksi, dan
industri hilir yang memproduksi produk konsumsi.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sektor
industri manufaktur:
1. Pertumbuhan
Output
2. Pendalaman
Struktur Industri
3. Tingkat
Teknologi Manufaktur
4. Tingkat
Ekspor
5. Ketergantungan
Impor
D.
PERMASALAHAN INDUSTRIALISASI
Industri manufaktur di negara berkembang lebih terbelakang jika
dibandingkan dengan negara maju. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya:
1.
Keterbatasan teknologi
2.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
3.
Keterbatasan dana pemerintah (selalu defisit) dan
swasta
4.
Kerja sama antara pemerintah, industri, dan lembaga
pendidikan & penelitian masih rendah
5.
Strategi Pembangunan Sektor Industri
Sedangkan itu masalah yang dihadapi dalam manufaktor nasional
adalah sebagai berikut:
1.
Kelemahan struktural, yang disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya:
a)
Basis ekspor & pasar masih sempit
b)
Ketergantungan impor masih sangat tinggi
c)
Tidak ada industri berteknologi menengah
d)
Konsentrasi regional yang sebagian besar di pulau Jawa
2.
Kelemahan organisasi
E.
STRATEGI PEMBANGUNAN SEKTOR INDUSTRI
Strategi
pembangunan sektor industri dapat dilakukan dengan cara berikut:
1.
Strategi substitusi impor (Inward looking)
Bertujuan
mengembangkan industri berorientasi domestik yang dapat menggantikan produk
impor. Negara yang menggunakan strategi ini diantaranya Jepang dan Korea.
Pertimbangan memakai
strategi ini adalah sebagai berikut:
·
Sumber daya alam & faktor produksi cukup
tersedia
·
Potensi permintaan dalam negeri memadai
·
Sebagai pendorong perkembangan industri
manufaktur dalam negeri
·
Kesempatan kerja menjadi luas
·
Pengurangan ketergantungan impor, sehingga
defisit berkurang
2.
Strategi promosi ekspor (Outward looking)
Berorientasi ke
pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam negeri yang
memiliki keunggulan bersaing
Agar strategi ini dapat berhasil,
maka perhatikan hal berikut:
·
Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar,
yang merefleksikan kelangkaan barang ybs baik pasar input maupun output
·
Tingkat proteksi impor harus rendah
·
Nilai tukar harus realistis
·
Ada intensif untuk peningkatan ekspor
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar